Pena Pesantren

Memacu memberdayakan pesantren

ad

Pak Harto, Kebal Hukum Tidak Kebal Mati


Judul Buku : Rahasia Pak Harto ( Menyingkap Rahasia Umur panjang,
: Kesehatan, kesuksesan, & kekuasaan Pak Harto )
Penulis : Mohammad Shoelhi
Penerbit : GRAFINDO
Cetakan : Maret 2008
Tebal : 133 hal
Perensi : Ahmad Shiddiq Rokib*

Bangsa yang besar adalah yang menghargai jasa para pahlawan dan pendahulunya. Bung karno, Bung Hatta, Bung Tomo dan seterusnya, termasuk pak Harto adalah pahlawan terbaik yang dimiliki bangsa ini. Dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, mereka telah mengukir sejarahnya masing-masing dalam percaturan memerdekakan, membangun, dan memajukan Indonisia.

Haji Mohammad Soeharto atau lebih dikenal sebutan pak Harto, hal ini disebabkan karena beliau menjadi penguasa bangsa ini selama 32 tahun, sehingga nama besarnya terangkat didunia internasional, berakhir pada saat krisis moneter tahun 1998 ditandai dengan krisis kepeminpinan dan turunnya sang peminpin diakibatkan oleh ulahnya sendiri pada saat jayanya selalu bertindak sewena-wena, jika ada suara kritis mengelinding pada istana kekuasaannya.

Saat persakit-sakitan mata dunia tertujuh padanya untuk sekedar mengenang jasa-jasa beliu, mulai dari yang benci dan yang suka, baik teman maupun lawan memberikan perhatian besar, bahkan K.H..Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, BJ. Habibie, Ginanjar karjasasmita dan yang lainnya menyuarakan agar pak Harto dimaafkan dosa-dosanya. Menurut Gus Dur meskipun mantan Presiden kedua ini banyak melakukan kesalahan tapi juga banyak jasa-jasa yang dipersembahkan untuk bangsa ini, paling tidak pak Harto dalam melakukan sesuatu atau bertindak memperhitungkan segala sesuatu, selalu merencanakan dengan matang, dan yang terpenting selalu memikirkan rakyat kecil.

Pada zaman berkuasa pak Harto selalu tersenyum, pada kawan, lawan,termasuk saat susah, senang, bahkan dalam keadaan kalap sekalipun sehingga musuh dan bawahannya sulit memprediksi apa yang sedang direncanakan dan senyum multitafsir hendak mendarat, dari senyum itulah dipercaya menjadi rahasia, kelanggengan kekuasaan, kekayaan, kesehatan, dan umur panjangnya. Dalam sebuah riset disebutkan bahwa senyum memberi manfaat yang luar biasa pada psikologi seseorang. Dan pada masa hidupnya pak Harto selalu menjaga penampilannya dengan senyuman dan tak elak menimbulkan multitafsir.(hal 19)

Tapi apa yang terjadi jika senyum yang multitafsir tersebut hilang dari penampilannya, akankan yang konon katanya, senyun membawa keberentungan pada karir, kesehatan,kekuasaan, dan umur panjangnya, yang.menjadikan orang –orang dsekitarnya deg-degan itu, pada situasi yang tidak menentu? tentu hal ini, bisa terjawab dengan tuntas dalam buku ini.

Buku yang berjudul Rahasia Pak Harto ini, banyak menjelaskan tentang penyebab hilangnya senyum pak Harto, dan bahkan menurut para pakar psikologi, beliau sudah kehilangan 385 senyum perhari.dan pengamatan pakar politik, menilai senyum itu hilang, pertama karena power syndrome kejatuhan kekuasaannya begitu mendadak, penhiayatan yang dilakukan oleh orang –orang kepercayaan yang telah ia besarkan, menghianati dengan turut serta meminta turun dari jabatan kepresidenan, semua itu berbalik lurus begitu cepatnya.

Turunnya sang macan dari kekuasaan, menimbul kasus Hukum yang menyita perhatian publik, yakni KKN hasil berkuasa disinggasana bernama bangsa Indonesia. Penggatinya .BJ. Habibie hingga SBY belum menunjukkan tanda-tanda diusut dengan tuntas dan cendrung tutup buka jalan terhadap kasus tersebut. meskipun sang empunyah sudah pulang ke alam baka. Menurut beberapa versi harta al-marhum. Laporan yang diturun oleh majalah TIME edisi Asia, 24 Mei 1999 menyatakan bahwa kekayaannya mencapai US$ 15 miliar (sekitar 135 triliun), itupun diperkirakan lebih dan majalah Forbes, edisi 28 juli 1997 (sebelum lengser) menobatkan penguasa negeri kaya ini orang terkaya keempat didunia. Dan belum mengusut perusahaan yang begerak disektor usaha dipegang oleh anak-cucuknya.(hal 72-73)

kedua karena adanya penyelewengan keppres, bermula pada tahun 1983 pak Harto mengeluarkannya, pada bidang perhutanan dan perkebunan yang terindikasi terjadi penyimpangan karena berbau Korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Dari keppres tersebut, tercatat sejumlah penyelewengan yang menguntungkan bagi kroni-kroninya. Antara lain, keppres No 6 tahun 1983 tentang pembangunan dan pengelolaan gedung manggala Wanabhakti oleh Yayasan Wanajaya sampai pada keppres No 1/1997 tentang koordinasi pengembangan kawasan Jonggol sebagai kota mandiri, keppres No 73/1995 tentang Reklamsi pantai Kapuk Naga Tangerang, dan keppres No 52/1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta yang dikuasai anak dan kroninya, bahkan temuan Masyarakat Transparansi Indonesia ( MTI ) dari tahun 1993 sampai 1998 terdapat 528 keppres yang dibuat mantan Presiden kedua ini, sekurang-kurangnya 79 terbukti menyimpang, baik legalitas, materi, dan dampak pada masyarakat.

Ya, meskipun sudah jelas bersalah tapi nyatanya hukum kita tidak bertaring dan tumpul menenbus cendana, meskipun pak Harto sudah tidak lagi didunia. Akankah rakyat Indonesia telah memaafkan mengiringi kepergiannya ?.dan sekebal-kebalnya pak harto terhadap hukum ternyata tak kebal mati juga !.

Buku bacaan yang semi-populer ini, merupakan sekumpulan informasi yang ditulis dengan gaya jurnalistik, dan mudah dibaca oleh siapapun termasuk siswa yang duduk dibangku sekolah, Cuma sayang, terdapat kekurangan disana-sini dalam bentuk penulisan dan tidak berpengaruh pada subtansi tulisan, yang bertujuan menyajikan informasi masa lalu untuk menjadi cermin oleh generasi yang akan datang dan para politisi sekarang. Dengan demikian buku ini sangat cocok dibaca oleh peneliti, praktisi, akademisi, pemerhati dan bagi mereka yang menaruh perhatian pada masalah hukum dan politik di Indonesia

Lalu Ibarat pepatah, Gajah mati meninggalkan gading, pak harto mati meninggalkan masalah. Allahu Maghfirlahu.!

* Penulis :Pecinta buku dan aktif dikomunitas Baca Surabaya (KOMBAS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ad

Jejak Pengunjung

Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah alumni pesantren desa yang jauh dari heruk pikuk informasi dan teknologi, jadi saya berkomitmen untuk memakmurkan pesantren dalam rangka memberdayakan masyarakat kecil

Labels